Inilah Hukuman Allah Yang Tidak Kita Ketahui

January 22, 2016
Seorang santri bertanya kepada guru nya:
Berapa kali kita bermaksiat kepada Allah سبحانه وتعالى dan Dia tidak menghukum kita?
Maka sang guru pun menjawab :
Berapa kali Allah subhanahu wata’ala telah menghukummu namun kamu tidak mengetahuinya?
Bukankah ketika dihilangkannya dari dirimu akan rasa ni’mat bermunajat kepada-Nya adalah merupakan sebuah hukuman?
Dan tidak ada musibah yang lebih besar menimpa seseorang lebih dari kerasnya hati…
Sesungguhnya hukuman yang paling besar yang mungkin kamu temui adalah sedikitnya taufik kepada perbuatan baik…
Bukankah telah berlalu nya hari-harimu tanpa bacaan Al Quran? (itu adalah sebuah hukuman)
Bukankah telah berlalu malam malam yang panjang sedangkan engkau terhalang dari shalat malam? (itu juga adalah sebuah hukuman)
Bukankah telah berlalu musim-musim kebaikan, Ramadhan, enam hari syawwal, sepuluh hari dzulhijjah, dan lainnya…, sedangkan engkau tidak mendapatkan taufik dan hidayah untuk memanfaatkannya sebagaimana mestinya… hukuman manalagi yang lebih banyak dari ini…?
Tidakkah engkau merasakan beratnya ketaatan?
Tidakkah engkau merasa lemah dihadapan hawa nafsu dan syahwat?
Bukankah engkau sedang diuji dengan cinta harta, kedudukan, dan popularitas..?
Hukuman mana yang lebih banyak dari itu?
Bukankah engkau merasa ringan untuk berghibah, namimah dan dusta..?
Bukankah engkau tersibukkan untuk campur tangan pada hal yang tidak bermanfaat untukmu..?
Bukankah dengan engkau melupakan akhirat menjadikan dunia sebagai tujuan utamamu?
Tipuan ini tidak lain kecuali bentuk hukuman dari Allah…
Hati-hatilah anakku, sesungguhnya hukuman Allah yang paling ringan adalah yang terletak pada materi, harta, anak, kesehatan …
Dan sesungguhnya hukuman terbesar adalah yang ada pada hati…
Maka, mintalah keselamatan kepada Allah, dan mintalah ampunan untuk dosamu…
Karena sesungguhnya seorang hamba yang diharamkan taufik untuk melakukan ketaatan karena sebab dosa yang menimpanya….
Ternyata hukuman Allah yang terberat itu bukanlah hanya ketika kita kehilangan materi, harta dan jabatan, tetapi hukuman yang terberat dari Allah itu adalah ketika Allah subhanahu wata’ala telah menutup diri kita untuk dapat berbuat dan melakukan kebaikan-kebaikan......
Inilah Hukuman Allah Yang Tidak Kita Ketahui Inilah Hukuman Allah Yang Tidak Kita Ketahui Reviewed by Himam Miladi on January 22, 2016 Rating: 5

Berapa Harga Anakmu?

January 12, 2016
Berapa harga anakmu? Bingung pasti.
Karena nilai anak tak bisa diukur dengan materi, tak ternilai..!
Tapi benarkah anak itu tak ternilai?
Kadang atau mungkin seringkali anak bernilai sangat rendah di mata orangtua.
Kadang dia lebih rendah dari sebuah guci kristal.
Ketika guci itu pecah tanpa sengaja, maka rasa marah kemudian memecahkan perasaan anak, merendahkan nilai anak. guci lebih berharga saat itu!

Kadang dia lebih rendah nilainya dari sebuah mangkok atau piring.
Yang jika pecah, suara kemudian meninggi memecahkan hati sang anak.
Atau lebih rendah dari semangkok sayur yang tertumpah, karena tangan kecilnya berusaha membantu ibu di dapur. Mata yang melotot terasa lebih pantas walaupun harus menumpahkan air mata sang anak!

Atau lebih rendah dari sebuah mobil baru yang jika tergores, maka goresannya dianggap lebih berbahaya ketimbang goresan luka di hati sang anak.
Kadang anak jg lebih rendah nilainya dibanding facebook atau pertandingan bola.
sehingga lebih banyak waktu dan keseriusan yang dihabiskan untuk facebook dan nonton bola ketimbang mendengarkan cerita anaknya di sekolah.
Kadang anak lebih rendah nilainya dari handphone.
"gak boleh nanti rusak!"
kekhawatiran HP rusak lebih besar dibanding kekhawatiran rusaknya perasaan sang anak.
〰〰〰〰〰〰〰〰
Berapa nilai anak bagi kita?
Adalah sejauh keikhlasan kita menahan diri hingga tidak merusak hatinya....
Adalah sejauh kemampuan kita menempatkan harga dirinya jauh diatas benda-benda mati yang kita miliki...
Benda itu tidak akan menolong kita di yaumil akhir!
Sementara anak, adalah investasi kita dihadapan Allah.
Dia yg akan memperpanjang usia historis kita dengan doa dan amal sholih yang kita ajarkan dan dia melakukannya.

Semoga kita semua mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat, punya istri/suami dan anak yang sholeh sholeha, di akhirat kembali berkumpul di surga tanpa hisab bersama para Nabi dan Rasul.
Berapa Harga Anakmu? Berapa Harga Anakmu? Reviewed by Himam Miladi on January 12, 2016 Rating: 5

Mewaspadai Ajaran Sinkretisme Islam Oleh GAFATAR

January 11, 2016


Beberapa hari belakangan, pengguna media ramai membicarakan sebuah organisasi bernama GAFATAR, singkatan dari Gerakan Fajar Nusantara. Ramainya pembicaraan tentang Gafatar bermula dari hilangnya Dokter Rica Trihandayani dan anak balitanya, Zafran Alif Wicaksono. Dokter Rica menghilang bersama anaknya dan hanya meninggalkan sepucuk surat bahwa ia ingin berjuang di jalan Allah.

Misteri hilangnya dr. Rica akhirnya terkuak, saat polisi menemukan keberadaan dokter Rica di Kalimantan Tengah.  Ternyata dokter Rica berada di Kalimantan Tengah itu untuk bergabung dengan sebuah organisasi bernama GAFATAR.

Seperti apa sebenarnya GAFATAR itu?
GAFATAR (Gerakan Fajar Nusantara) dideklarasikan pada tanggal 21 Januari 2011,yang diketuai oleh Mahful M Tumanurung. Gerakan ini diduga merupakan kelanjutan dari sebuah aliran kepercayaan yang dipimpin Ahmad Musaddeq. Pada akhir 2006, Musaddeq membawa gerakan Al-Qiyadah al-Islamiyah yang akhirnya diputuskan oleh MUI sebagai aliran sesat karena karena menyimpang dari ajaran Islam dan melakukan sinkretisme agama.

Al-Qiyadah al-Islamiyah adalah sebuah aliran kepercayaan di Indonesia yang melakukan sinkretisme ajaran dari Al-Qur'an, Al-Kitab Injil dan Yahudi, juga wahyu yang diakui turun kepada pemimpinnya. Aliran ini didirikan dan dipimpin oleh Ahmad Moshaddeq/Musaddeq/Musadek alias Abdussalam yang juga menyatakan diri sebagai nabi atau mesias. Dikatakan wahyu yang diterima Musaddeq bukan berupa kitab tapi pemahaman yang benar dan aplikatif mengenai ayat-ayat Al-Quran yang menurut pendapat Mushaddeq telah disimpangkan sepanjang sejarah. Gerakan ini sempat disorot secara besar-besaran pada akhir tahun 2006 yang kemudian mengakibatkan keluarnya stempel sesat dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 4 Oktober 2007, setelah menjalani penelitian secara subyektif selama 3 bulan karena menyimpang dari ajaran Islam dan melakukan sinkretisme agama.
Meski pernah menyatakan diri bertobat Musaddeq hingga kini dianggap masih menyebarkan ajarannya dengan menggunakan nama lain diantaranya Milah Abraham dan Gafatar yang masih aktif di beberapa wilayah Indonesia.

Lantas, di mana letak kesesatan ajaran GAFATAR?
Meski mengaku islam, anggota Gafatar ternyata mencampur adukkan (SINKRETISME) ajaran islam dengan ajaran agama-agama lainnya. Ajaran Gafatar mengkaji 5 kitab suci bukan hanya Alquran, termasuk Injil, Taurat dan Zabur. Mereka menarik benang merah dari semua kitab itu, dan menemukan akan adanya juru selamat yang nantinya menolong manusia di akhir zaman. Sehingga mereka tak lagi membedakan setiap agama.

Seperti yang diakui oleh ketua DPD Gafatar Sultra, Andi Ardian. Mereka meyakini adanya penolong di akhir zaman, karena ada kitab yang menyatakan hal tersebut.
"Kami agama Islam, kami akui ada juru selamat karena manusia telah kotor dari bawah hingga atas," katanya.

Dalam ajaran Gafatar, ibadah ritual yang diwajibkan dalam Islam seperti sholat, puasa zakat dan haji tidak lagi berguna jika 7 sistem (penulis masih menelusuri seperti apa 7 sistem Gafatar) belum dilaksanakan di Indonesia. Para anggota Gafatar juga DIMINTA untuk TIDAK PERCAYA pada hadist Rasulullah s.a.w. bahkan didoktrin bahwa Nabi Muhammad adalah keturunan dari Fir'aun (Naudzubillah). Tak ketinggalan juga anggota Gafatar diwajibkan mempercayai bahwa Ahmad Moshadeq adalah seorang Nabi dan penerima wahyu!

Setiap anggota baru GAFATAR juga diharuskan mengucapkan janji/sumpah setia, yang berbunyi:

Atas Nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Saya Berjanji
1. Saya menyatakan janji ini kepada Allah disaksikan oleh penyampai risalah Allah yang bertanggung jawab (Ulangan 29:9-13)

2. Saya menyatakan janji ini secara sadar dan sungguh-sungguh ikhlas tiada paksaan dari siapapun juga (1 Petrus 5:1-3)

3. Saya menyatakan iman kepada Allah dan Rasul-Nya serta meninggalkan segala bentuk pengabdian selain kepada Allah dan sanggup mengemban tugas sebagai penyampai risalah Allah untuk mengajak manusia menegakkan jalan kebenaran di bumi allah (Yohanes 15:1-17, Matius 10:5-8, Matius 12:17-21)

4. Saya tidak akan mencuri, tidak akan berzinah, tidak akan membunuh, tidak akan berdusta dan tidak akan berbuat durhaka terhadap ajaran Allah. (Keluaran 20:1-17)

5. Saya siap menerima bimbingan dari penyampai firman Allah yang menjadi Pembina saya. (Kisah Para Rasul 8:30-31)

6. Kiranya Allah membenarkan janji yang saya nyatakan ini, serta membimbing saya menjadi ummat yang diberkati-Nya (Matius 9:35-38)

7. Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Allam, Allah Abraham. (Matius 22:32, Kejadian 13:14, Kejadian 17:1-8, 15-21, Matius 3:9-10).


Lantas, mengapa GAFATAR tidak banyak diketahui masyarakat sebagai ajaran sesat? Tak lain karena GAFATAR kini berakulturasi menjadi sebuah organisasi kemasyarakatan (ormas). Dilihat dari program-programnya sebagai ormas, harus diakui banyak kegiatan yang bermanfaat. Tak jarang mereka juga kerap melakukan program kerja sosial seperti donor darah, pemberian bantuan bencana serta program pemberian keterampilan bagi anak-anak muda. Tapi, sebenarnya itu semua hanya sekedar KEDOK untuk mendapat pengakuan dari masyarakat dan menghilangkan jati diri sebagai sebuah ajaran sesat.

Ajaran GAFATAR kini makin banyak menyasar anak-anak muda. Sebuah hal yang lumrah bagi semua ajaran sesat. Mengapa? Selain karena faktor IMAN yang masih belum kuat, juga lantaran ada embel-embel KEMUDAHAN dalam menjalankan ritual wajib agamanya. Jika ada anak muda islam yang imannya masih belum kuat didoktrin bahwa ritual wajib seperti puasa, sholat, zakat dan haji itu tidak berguna serta tidak diwajibkan lagi, siapa yang bakal tidak tertarik?

Memang, semakin mendekati akhir zaman, akan banyak bermunculan ajaran-ajaran berkedok ISLAM, namun sesungguhnya malah menyesatkan dan menyimpang. Mereka membawa nama ISLAM, tapi sebenarnya mencampuradukkan ajaran ISLAM yang HAQ dengan sebuah KESESATAN.


sumber 1
sumber 2



Mewaspadai Ajaran Sinkretisme Islam Oleh GAFATAR Mewaspadai Ajaran Sinkretisme Islam Oleh GAFATAR Reviewed by Himam Miladi on January 11, 2016 Rating: 5

Kisah Nabi Musa Dan Wanita Mandul

January 05, 2016
Dikisahkan pada zaman dahulu ada seorang wanita datang kepada Nabi Musa, wanita ini berkata ”Wahai Nabi Musa, aku sudah lama menikah tapi aku tak kunjung dikaruniai anak, aku ingin sekali dikaruniai seorang anak. Tolong sampaikan keinginanku ini kepada Allah melalui doa mu”.

Nabi Musa pun mengiyakan keinginan wanita ini. Setelah wanita ini pergi pulang ke rumahnya, Nabi Musa berdoa kepada Allah “Ya Allah hari ini ada wanita yang datang kepada ku, dia mengharapkan dikaruniakan seorang anak oleh-Mu”.
Setelah itu Allah menjawab doa Nabi Musa “Wahai Musa, Aku telak mentakdirkan wanita itu menjadi wanita yang mandul. Wanita itu tidak akan bisa mempunyai seorang anak yang dilahirkan dari rahimnya”.

Nabi Musa pun mengerti jawaban doanya dari Allah. Setelah beberapa hari wanita itu datang kembali kepada Nabi Musa untuk yang kedua kali “Wahai Nabi Allah, apakah telah kamu sampaikan keinginanku untuk memiliki seorang anak yang terlahir dari rahimku kepada Allah?”
Nabi Musa menjawab “Sudah aku sampaikan keinginanmu kepada Allah tetapi Allah telah menakdirkan kamu menjadi wanita yang mandul, tidak bisa memiliki keturunan”.

Wanita ini pun menjawab “sampaikan sekali lagi keinginanku kepada Allah”...
Nabi Musa sekali lagi mengiyakannya tetapi lagi-lagi Nabi Musa mendapatkan jawaban yang sama dari Allah bahwa wanita ini sudah ditakdirkan mandul atau tidak bisa memiliki keturunan.

Setelah beberapa lama wanita ini tidak kunjung datang menemui Nabi Musa, hingga pada suatu hari wanita ini datang kembali menemui Nabi Musa sambil menggendong seorang anak. “Anak siapakah itu ?”, tanya Nabi Musa heran. “Ini anakku”, jawab wanita itu.

Setelah itu Nabi Musa bertanya kepada Allah “Ya Allah bagaimana bisa wanita ini memiliki seorang anak yang terlahir dari rahimnya sementara engkau telah mentakdirkannya menjadi wanita yang mandul?”

Allah-pun menjawab pertanyaan Nabi Musa “Wahai Musa, hamba-Ku ini tidak henti-hentinya berdoa kepadaku dengan memanggilku Maha Pengasih...Maha Pengasih.....
Dia berdoa, lalu Ku tentukan dia mandul. Kemudian dia berdoa lagi, lalu Ku tentukan mandul. Kemudian dia berdoa lagi dan lagi sambil menyebut Maha Pengasih...Maha Pengasih. Maka aku kabulkan doanya, karena Kasih Sayang Ku melebihi Ketentuan Ku......

MasyaAllah, semoga kisah diatas bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua, bahwa jangan pernah berputus asa berdo'a kepada Allah, karena Kasih Sayang Allah itu MELEBIHI Ketentuan (Takdir) Allah itu sendiri....

Kisah Nabi Musa Dan Wanita Mandul Kisah Nabi Musa Dan Wanita Mandul Reviewed by Himam Miladi on January 05, 2016 Rating: 5
Powered by Blogger.